Rabu, 09 Mei 2012
LAYANAN MEDIASI
LAYANAN MEDIASI
A. PENGERTIAN
Mediasi
berasal dari kata “media” yang artinya perantara atau penghubung. Layanan
mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau
lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok).
B. TUJUAN
UMUM: tercapainya kondisi hubungan
yang positif dan kondusif diantara para Siswa, yaitu pihak-pihak yang
berselisih.
KHUSUS: difokuskan kepada perubahan
atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam hubungan antara pihak-pihak yang
bermasalah.
KONDISI
AWAL ANTARA KEDUA BELAH PIHAK
|
KONDISI
YANG DIKEHENDAKI
|
1. Rasa
bermusuhan terhadap pihak lain
2. Ada
perbedaan kesenjangan dinbanding pihak lain
3. Sikap
menjauhi pihak lain
4. Sikap
mau menang sendiri terhadap pihak lain
5. Sikap
ingin membalas
6. Sikap
kasar dan negative
7. Sikap
mau benar sendiri
|
1. Rasa damai terhadap pihak lain
2. Adanya persamaan dengan pihak
lain
3. Sikap mendekati pihak lain
4. Sikap mau memberi dan menerima
terhadap pihak lain
5. Sikap memaafkan
6. Sikap lembut dan positif
7. Sikap mau memahami
|
C.
KOMPONEN
1.
Konselor
Adalah seorang memahami permasalahan
yang terjadi antara pihak yang bermaslaah dan berusaha membangun jembatan
antara pihak yang bermasalah tersebut.
2.
Klien
Klien terdiri dari dua pihak atau
lebih yang sedang mengalami ketidakcocokan dan sepakat meminta bantuan konselor
untuk menangani permasalahan itu.
3.
Masalah klien
Adalah masalah hubungan yang terjadi
antara individu atau kelompok yang sedang bertikai dan meminta konselor untuk
mengatasinya.
D.
ASAS
1.
Kerahasiaan
2.
Keterbukaan
3.
Kesukarelaan
4.
Kekinian
5.
Kemandirian
E.
PENDEKATAN DAN TEKNIK
1.
Saya “oke” kamu “oke”
Kondisi hubungan yang efektif dan
kondusif.
2.
Komunikasi secara dewasa
Berbicara apa adanya, secara lugas,
tanpa mengkritik, menuntut da memerintah apalagi menghukum.
3.
Pendekatan komprehensif.
4.
Pendekatan realistic, bermoral dan bertanggungjawab
Teknik umum:
a) Penerimaan
terhadap klien dan posisi duduk
b) Penstrukturan
c) Ajakan untuk berbicara
d) Taknik lainnya:
kontak mata, kontak psikologis, dorongan minimal dan 3M.
e) Keruntutan, refleksi dan pertanyaan
terbuka.
f) Penyimpulan, penafisran dan
konfrontasi, transferensi dan kontra-transferensi, frustasian
g) Teknik khusus lainnya: pemberian
informasi dan contoh pribadi, perumusan tujuan, pemberian contoh dan latihan
keluguan, permainan peran, pemberian nasehat, kontrak,
h) Pendekatan politik
i)
Waktu dan tempat diselenggarakan dengan netral (tidak
memihak pada salah satu pihak).
j)
Laiseg, laijapen dan laijapan.
F.
OPERASIONALISASI
·
Perencanaan
Identifikasi pihak-pihak yang akan
menjadi peserta layanan Mediasi, mengatur pertemuan dengan peserta layanan,
menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi.
·
Pelaksanaan
Menerima pihak-pihak yang menjadi
peserta layanan, melaksanakan penstrukturan layanan Mediasi, membahas masalah
yang dirasakan oleh pihak-pihak, menyelenggarakan pengubahan tingkah laku
pihak-pihak, membina komitmen demi hubungan baik dan melakukan penilaian
segera.
·
Evaluasi
Melakukan evaluasi segera dan jangka
pendek, tentang pelaksanaan hasil-hasil Mediasi, khususnya menyangkut
pihak-pihak.
·
Analisis hasil evaluasi
Menafsirkan hasil evaluasi dan
kaitannya dengan ketuntasan penyelesaian masalah yang dialami pihak-pihak yang
mengikuti layanan Mediasi.
·
Tindak lanjut
Menyelenggarakan layanan Mediasi
lanjutan untuk membicarakan hasil evaluasi dan memantapkan upaya perdamaian
antara pihak-pihak.
·
Pelaporan
Membicarakan laporan yang diperlukan
oleh pihak-pihak peserta layanan dan mendokumentasikan laporan layanan.
Instrument Penilaian Layanan Mediasi
No
|
Pertanyaan
|
Perlu
|
Kurang Perlu
|
Tidak Perlu
|
Skor Penilaian
|
1.
|
Perlukah mengidentifikasi masalah
hubungan antar siswa?
|
|
|
|
|
2.
|
Untuk keperluan
Bimbingan dan Konseling, apakah perlu mencari penyebab terjadinya
perselisihan antar siswa?
|
|
|
|
|
3.
|
Untuk menyelesaikan masalah antara siswa, perlukah
diadakan pendekatan secara individu?
|
|
|
|
|
4.
|
Apakah masalah
perselisihan antara siswa perlu di perlu diselesaikan demi kenyamanan belajar
siswa?
|
|
|
|
|
5.
|
Perlukah memberi
pertanyaan terbuka kepada setiap siswa tentang hubungan dengan teman yang
lain?
|
|
|
|
|
6.
|
Apakah perlu mencari tahu penyebab
terjadinya perselisihan antar siswa?
|
|
|
|
|
7.
|
Untuk keperluan
Bimbingan dan Konseling, apakah informasi tentang kepribadian diperlukan?
|
|
|
|
|
8.
|
Perlukah menyelenggarakan
pengubahan tingkah laku siswa demi hubungan baik antar siswa?
|
|
|
|
|
9.
|
Perlukah mengumpulkan siswa yang
berselisih untuk mencari tahu apa yang diinginkan masing-masing siswa untuk
menyesaikan masalah?
|
|
|
|
|
10.
|
Apakah perlu memanggil orang tua siswa
yang berselisih untuk memberi pengertian agar masalah antar siswa tidak
semakin meluas?
|
|
|
|
|
11.
|
Apakah informasi statistika prestasi
siswa diperlukan demi mengetahui apakah terjadi masalah dengan siswa atau
tidak?
|
|
|
|
|
12.
|
Apakah perlu mengidentifikasi
perilaku setiap siswa disekolah?
|
|
|
|
|
13.
|
Apakah perlu
mengidentifikasi jenis-jenis masalah yang terjadi diantara siswa di sekolah?
|
|
|
|
|
14.
|
Apakah perlu
mencari informasi dari teman luar sekolah siswa untuk menyelesaikan masalah perselisihan
siswa?
|
|
|
|
|
15.
|
Apakah perlu
hukuman bagi siswa yang suka membuat masalah di sekolah?
|
|
|
|
|
Rabu, 02 Mei 2012
buku ajar pak dedy
Tentang materi kuliah pak dedi klik disini yah http://www.mediafire.com/?g9d31zd133gs157
Langganan:
Postingan (Atom)