LAPORAN
SURVEY DI SMP N 1 KRAMAT, KABUPATEN TEGAL
Disusun guna untuk
Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Survey Permasalahan BK
Semester genap
Pengampu :Sri
Murni, M.Pd
Disusun Oleh :
Isti Rochanah BK 8E/1110500077
Nur Indah
Fitriani BK 8D/1110500107
Moh. Aliy Murtopo BK 8D/1110500111
Puji Istikhomah BK
8E/1110500115
Sri Murni BK
8D/1110500146
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas praktek
observasi Survey Permasalahan BK di SMP Negeri 1
Kramat, Kabupaten Tegal.
Praktek ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Survey Permasalahan BK, dimana
mahasiswa praktikan melakukan
survey
tentang permasalahan yang ada disekolah ini yang dibantu dengan guru pembimbing disekolah tersebut untuk menanyai
berbagai permasalahan BK yang terjadi disekolah tersebut dengan metode wawancara.
Praktek ini dilakukan selama dua
hari yaitu pada hari jum’at
dan tanggal 2 dan 14 April 2013 dari pukul 08.00 sampai selesai.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu
Sri Murni, M.Pd, selaku dosen pembimbing
Mata Kuliah Survey Permasalahan
BK yang telah memberikan bantuan, arahan serta bimbingannya.
2. Bapak
Indit Undiarto, S.Pd, Selaku
Kepala SMP Negeri 1 Kramat,
kabupatenTegal
yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan praktik.
3. Guru BK SMP
Negeri 1 Kramat, kabupaten Tegal yang telah membantu
dalam melaksanakan wawancara, Yaitu :
-
Dra.
Sri Sumarni guru BK kelas VII
-
Dra. Sri Soesmijati
guru BK kelas VIII
-
Sri Mintasih, B.A
guru BK kelas IX
4. Teman-teman
satu kelompok
5. Semua
pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan konseling individu.
Penulis
sadar laporan pelaksanaan Observasi Mata
Kuliah Survey Permasalahan BK ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi
kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kta semua, khususnya mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling.
Tegal,
April 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
a)
Latar Belakang
Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Negeri
01 Kramat kabupaten Tegal, terletak cukup jauh dengan rumah-rumah warga, Terletak dijalan jali Dampyak
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, di SMP ada sebanyak 3 guru BK perempuan semua.
Pertama kita masuk dalam
lingkungan SMP terdapat pintu gerbang, di bagian depan kami melihat ada lapangan tengah
untuk kegiatan upacara bendera, dan sebelahnya lapangan sepak bola yang bisa
dikatakan luasnya minim, disekitar lapangan tersebut banyak pepohonan yang
sangat rindang dan sejuk. Ruang TU dan ruang tamu berada disebelah timur sedangkan ruang
BK terdapat disebelah barat, bersebelahan dengan ruang UKS. Ruang BKnya
menjorok kedalam dan bisa dikatakan sangat jauh dari standart ruang konseling
karena tempatnya sempit.
Di SMP Negeri 1 Kramat, Kabupaten Tegal terdapat 24 kelas yakni kelas VII ada 9 antara lain VII A, VII B, VII C, VII D, VII E,
VII F, VII G, VII H, dan VII I, sedangkan untuk kelas VIII ada 8 kelas antara lain kelas
VIII A,
VIII B, VIII C,
VIII D, VIII E, VIII F, VIII G dan VIII H, serta kelas IX ada 7 kelas antara lain kelas
IX A, IX
B, IX C, IX D, IX E, IX F, dan IX G. Ada sebuah mushola disebelah timur, dan didepan
juga ada parkiran untuk kendaraan guru serta disebelah barat disediakan juga
parkiran untuk siswa yang biasanya membawa sepeda serta berjejer penjual
makanan pula disana. Terdapat 3 WC untuk siswa putra dan 3 WC untuk siswi putri serta 3 WC
untuk para guru tetapi yang satu tidak berfungsi.
Terdapat 2 lapangan yakni
lapangan tengah untuk upacara dan lapangan belakang untuk kegiatan olah raga.
Laboratorium IPA terletak disebelah pojok utara depan kantin berdekatan dengan
ruang musik sedangkan laboratorium komputer terletak berdekatan dengan ruang
guru, disitu terdapat 10 unit komputer yang dijadikan sebagai fasilitas sarana
belajar untuk para siswa.
Ruang BK berada dibelakang
ruang UKS, diruang BK tersebut ada tiga meja dan tiga kursi untuk guru BK itu sendiri dan ada 6
kursi plastik yang disediakan barangkali ada tamu atau siswa yang ingin
konsultasi. Disana juga terdapat almari yang terdapat tumpukan buku-buku atau arsip
siswa milik pribadi guru BK tersebut dan di dindingnya terdapat struktur pelayanan BK,
pola 17+, struktur organisasi BK dan lain sebagainya.
Di SMP Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal
ini jumlah siswanya keseluruhan ada sebanyak 918 siswa yang terbagi atas kelas
VII ada 322 siswa dan 24 kelas yang terbagi menjadi 9 kelas, untuk kelas VIII
ada sekitar 340 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas, serta kelas XI ada sekitar
256 siswa yang terbagi atas 7 kelas.
b)
Latar
Belakang Pelaksanaan Survey
Permasalahan BK
Tugas
observasi
tentang survey permasalahan BK oleh Ibu Sri Murni, kami laksanakan di SMP
Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal, dijalan
jali Dampyak Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, pada tanggal 4 April 2013. Kegiatan pelaksanaan survey ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara
antara kami mahasiswa praktikan dengan ketiga guru BK yang ada di sekolah tersebut.
Adapun urutan pelaksanaannya adalah pada
tanggal 4 April 2013
sekitar pukul 08.00 Wib bertempat di SMP Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal
dikunjungi oleh 5 orang mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal untuk meminta ijin praktik observasi survey sekaligus menjelaskan bagaimana pelaksanaan tugas
kami. Kemudian setelah kami mendapatkan ijin, selanjutnya kami melakukan
kegiatan wawancara dengan ketiga guru BK tersebut yang kebetulan saat hari itu
beliau ketiganya sedang santai tidak ada tugas masuk kelas untuk memeberikan
layanan.
B.
Rumusan Masalah
Kegiatan survey
seperti ini dinilai sangat penting
guna untuk mengamati tentang
bagaimana
manajamen BK disuatu sekolah, apa saja
masalah yang komplek di suatu sekolah dan bagaimana cara menyelesaikannya, hal
ini dapat bermanfaat
untuk calon guru BK esok dalam menjalankan tugasnya sebagai guru BK agar tidak
terlalu banyak menemui kendala dan hambatan dalam perencanaannya.
Survey Permasalahan BK adalah bertujuan
untuk mengetahui kondisi tertentu pada suatu sekolah yang menghendaki suatu
kepastian informasi, biasanya informasi akan didapat dari guru BK atau Konselor
disekolah-sekolah dengan metode observasi dan wawancara.
Ketika kelompok kami melaksanakan survey
tentang permasalahan BK di SMP N 1 Kramat, Kabupaten Tegal kami mendapat banyak
informasi dan pengalaman dari guru BK disekolah tersebut yang sangat berharga
yang dapat digunakan sebagai bekal kami ketika kami sudah terjun ke lapangan
menangai siswa setiap harinya, di makalah ini akan kami paparkan beberapa yang
kami dapat dari kegiatan survey yang telah kami laksanakan :
1. Bagaimana
Manajemen BK yang telah dilakukan
di SMP Negeri 1
Kramat, kabupaten Tegal ?
2. Bagaimana
Layanan BK yang ada di SMP Negeri 1
Kramat, kabupaten Tegal, terutama untuk memberi layanan kepada siswa yang
bermasalah?
3. Bagaimana
Visi dan Misi BK di SMP Negeri 1
Kramat, kabupaten Tegal ?
4. Bagaimana
Program BK dalam sekolah tersebut apakah sudah berjalan lancar sesuai
perencanaan awal dan bagaimana antusiasme peserta didik dengan adanya
program-program tersebut ?
5. Selama ini masalah apa saja yang terjadi di sekolah ini
dan bagaimana penyelesaian masalah tersebut ?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
kehidupan modern sekarang ini, pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan
perubahan yang sangat cepat dan kadang-kadang kehadirannya sulit diprediksikan,
sehingga menuntut setiap organisasi untuk dapat memiliki kemampuan antisipatif
dan adaptif terhadap berbagai kemungkinan sebagai konsekwensi dari adanya
perubahan. Begitu pula dengan sekolah, sebagai institusi yang bergerak dalam
bidang jasa pendidikan akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan.
Ketidakmampuan sekolah dalam mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi, lambat laun akan dapat menimbulkan keterpurukan sekolah itu
sendiri, dan habis ditelan oleh perubahan.
Pada
hakikatnya masalah secara umum menunjuk pada adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan. Dalam penelitian mengacu pada fokus yang dipandang belum selesai
dalam tataran teoritik dan praktik atau lebih seringnya dikatakan bahwa adanya
kesenjangan antara teori dan praktik (kenyataan) dan memerlukan penyelesaian
(Sugiharto & Mulawarman, 2007 : 8). Masalah adalah hasil dari kesadaran
bahwa kondisi yang sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa
depan bisa dibuat jadi lebih baik (Purwanto, 2010).
Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan BK merupakan
kesanjangan antara kondisi dalam tataran teoritik BK dengan praktik BK
dilapangan yang memerlukan adanya penyelesaian.
A.
Manajemen
BK di SMP Negeri 1
Kramat, Kabupaten Tegal
Sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan wadah
tempat proses pendidikan yang didasarkan kepada sistem yang kompleks dan
dinamis. Dalam kenyataan sekolah adalah bukan sekedar tempat berkumpulnya para
guru, karyawan, dan siswa akan tetapi sekolah merupakan satu tatanan sistem
yang rumit dan saling berkaitan, sehingga membutuhkan sistem pengelolaan yang terstandar,
yaitu manajemen.
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen merupakan terjemahan dari bahasa inggris
“to manage” yang berarti mengelola. Kata mengelola sendiri mempunyai makna yang
luas seperti mengatur, mengarahkan, mengendalikan, menangani, dan melaksanakan
serta memimpin.
Manajemen
adalah keseluruhan aktifitas berupa proses mengadakan, mengatur
dan memanfaatkan sumber daya yang dianggap penting guna mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Sedangkan manajemen BK sendiri merupakan pengelolaan,
yaitu suatu kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan
konseling, pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan
konseling, menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling, memotivasi sumberdaya manusia agar kegiatan bimbingan
dan konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan
konseling untuk mengetahui apakah semua kegiatan layanan sudah terlaksana dan
mengetahui bagaimana hasilnya.
2. Tujuan Dan Prinsip Manajemen
Tujuan penerapan manajemen BK di SMP
Negeri 1 Kramat, Kabupaten Tegal yaitu agar kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif, efisien, serta hasil-hasil
yang diperoleh dapat dinilai.
Sedangkan prinsip manajemen BK di adalah
SMP Negeri 1 Kramat, Kabupaten Tegal memberikan alur aktifitas, penerapan
posisi dan tanggung jawab setiap personel dalam menjalankan aktivitas
organisasinya secara efektif dan efisien.
3. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan fungsi dasar karena
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan harus direncanakan terlebih
dahulu. Perencanaan merupakan keputusan untuk melakukan kegiatan organisasi
dalam kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan organisasi itu lebih baik
efektif dan efisien.
Perencanaan memerlukan analisis rasional dan harus berisi
:
1. Tujuan dan cara mencapainya.
2. Pedoman bagi semua personel dalam mengerjakan tugas.
3. Alat pengawasan.
4. Penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan
efisien.
5. Batas wewenang dan tanggung jawab personel agar dapat
meningkatkan kinerja.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan efektif antara personel sehingga mereka dapat bekerja
secara efisien dan mendapat kepuasan pribadi dalam menjalankan tugasnya. Alasan
diadakannya pengorganisasian antara lain :
1. Meningkatkan efisiensi dan kualitas.
2. Menetapkan akuntabilitas.
3. Memfasilitasi komunikasi.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai fase
administratif yang mencakup koordinasi, kontrol, dan stimulasi terhadap
personel lain untuk menjaga agar aktifitas menejemen berada sesuai pada jalur
mekanisme kerja organisasi.
d. pengawasan
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik , membandingkan kenyataan, menentukan dan mengukur
penyimpanan serta mengambil tindakan koreksi.
Manajemen BK di SMP Negeri 1 Kramat,
Kabupaten Tegal bisa dikatakan telah cukup baik, karena setelah kami observasi
guru BK disekolah tersebut sangat tanggap dengan situasi atau permasalahan
siswanya, dan dengan seperti ini siswapun dekat sekali dengan guru BK dan tak
sungkan untuk bercerita atau konsultasi dengan guru BK.
B.
Layanan
BK yang ada di SMP
Negeri 1
Kramat, kabupaten Tegal
Seperti
yang telah kita ketahui dalam pola 17 ada 9 jenis layanan BK dan 6 kegiatan
pendukung lainnya. Dan dalam sekolah ini layanan serta kegiatan pendukung lain
telah dapat diaplikasikan dengan baik dalam setiap kegiatannya baik setelah
dievaluasi atau ketika kegiatan berlangsung semuanya lancar dan sesuai
perencanaan awal. Namun di sekolah
ini hanya ada 7 jenis layanan yang rutin dilakukan dengan alasan karena kendala
waktu, sanpras dan lain sebagainya, ke-7 jenis layanan tersebut antara lain :
1) Layanan
Orientasi
Layanan
ini merupakan suatu kegiatan pengenalan pada peserta didik baru baik pengenalan
program yang ada disekolah maupun tempat atau fasilitas sarana dan prasarana
yang ada disekolah ini.
Layanan
ini biasanya diberikan untuk peserta didik baru misalnya pertama kali masuk SMP yang dulunya dari SD atau MI, maupun dari jenjang
rendah ke jenjang yang lebih tinggi. Layanan ini diberikan dengan maksud agar
para peserta didik baru tersebut mampu mengenali dan beradaptasi dengan
lingkungan sekolah barunya. Karena antara sekolah yang lama dan baru akan jelas
berbeda.
Biasanya
layanan ini diadakan dengan kegiatan yang dinamakan MOS atau Masa Orientasi
Siswa, dimana calon peserta didik baru wajib mengikuti kegiatan ini biasanya
selama 3 hari. Kegiatan seperti ini memerlukan kerjasama dari seluruh sivitas
akademika sekolah yang meliputi kepala sekolah, bapak dan ibu guru mapel, staff
karyawan TU disekolah tersebut dan yang terpenting adalah peran guru BK. Dengan
kegiatan orientasi ini didapat beberapa hasil diantaranya :
a) Peserta
didik dapat memahami wawasan wiyata mandala
b) Peserta
didik dapat memahami tata tertib sekolah
c) Peserta
didik dapat memahami mengetahui belajar yang baik
d) Peserta
didik dapat memahami mengetahui apasaja fasilitas sarana dan prasaranan yang
ada disekolah tersebut
e) Peserta
didik mampu bersikap disiplin
f) Peserta
didik mampu mentaati peraturan yang berlaku disekolah
Metode
yang digunakan dalam kegiatan orientasi ini biasanya disampaikan dengan cara
ceramah, diskusi, Tanya jawab,dan lain-lain, materi yang diberikan meliputi :
1)
Wawasan wiyata mandala
2)
Tata tertib sekolah
3)
Cara belajar yang baik
dan efektif
4)
Motivasi belajar
5)
Pengenalan fasilitas
disekolah
6)
Budaya disiplin
dilingkungan sekolah, dan lain-lain.
2) Layanan
Informasi
Pelaksanaannya
dengan cara memberikan berbagai informasi atau materi di dalam kelas, layanan
ini biasanya sangat ditekankan untuk peserta didik yang jenjangnya paling
tinggi misal kelas IX di SMP yaitu informasi tentang studi lanjutan yaitu
SMA atau SMK, STM, SMKK maupun MA yang diinginkan dan diminati oleh peserta
didik. Atau mungkin untuk karir kedepan tentang lapangan pekerjaan yang dapat
dipilih peserta didik.
Layanan
informasi yaitu : layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta
didik (konseli) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi
pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik
(konseli). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
3) Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Pelaksanaannya
dengan membagi angket sosiometri untuk mengetahui kedekatan hubungan antara
peserta didik satu dengan yang lainnya, pembentukan kelompok belajar dan
pemilihan ekstrakulikuler.
Di
SMP Negeri 1
kramat, kabupaten Tegal mempunyai beberapa
kegiatan ekstrakulikuler yang disediakan untuk kegiatan tambahan untuk para
peserta didik antara lain pramuka, PMR, volley, PKS, drumband, dan tata busana, melalui
kegiatan semacam ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan
atau bakat yang dimilikinya hal ini mampu memambah wawasan dan pengalaman bagi
para peserta didik.
Di
SMP ini keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler mekanisme pergantian
anggota diadakan setiap setahun sekali, pemilihan jenis kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti peserta didik tergantung dengan minat peserta
didik itu sendiri, tetapi untuk kegiatan pramuka merupakan kegiatan wajib yang
harus diikuti oleh para peserta didik kelas VII.
Dengan
penyebaran angket peserta didik bias memilih jenis kegiatan yang diminati
sesuai keinginan. Contohnya anggota osis
memasuki kelas VII dengn membawa angket untuk mengisi dan memilih kegiatan
ekstrakulikuler apa yang akan dipilih sesuai dengan minat.
4) Layanan
penguasaan konten
Dalam
memposisikan tempat duduk para peserta didik, untuk peserta didik putra berada
dibagian belakang dan urutan posisinya disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik, dan peserta didik putri ditempatkan dibagian depan dan menyebar
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Untuk
perubahan posisi tempat duduk diserahkan pada wali kelas masing-masing, ada
yang satu minggu diganti ada yang tetap. Karena sudah ada kesepakatan dari
peserta didik maka tidak ada komplen dari peserta didik tetapi jika ada peserta
didik ada yang merasa kurang cocok bisa
tukeran tempat duduk.
5) Layanan
konseling perorangan
Dengan adanya layanan ini peserta didik yang mengalami
masalah pribadi dapat dibantu dengan kegiatan konseling antara konselor dengan
peserta didik
yang bermasalah (konseli) biasanya diadakan diruang BK, akan menghasilkan
manfaat antara lain :
1. Manfaat
teoritis
a) Manfaat
bagi mahasiswa
1) Mahasiswa
akan dapat lebih mengenal dan memahami ciri dan jenis-jenis masalah yang dialami oleh konseli
2) Mahasiswa
mampu dalam menganalisis sebab-sebab eksternal dan internal perilaku menyimpang
3) Mahasiswa
akan lebih mampu dalam menganalisis dan mendiagnosis kasus dengan berbagai
tingkatan dan teknik sehingga mampu merancang, menetapkan dan melaksanakan
program pemberian treatmen.
b) Manfaat
bagi konseli
Setelah
konseli mengikuti konseling dalam kasus ini, konseli akan mendapat banyak
manfaat antara lain :
1) Masalahnya
akan dapat dipecahkan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan
2) Konseli
dapat menentukan arah pilih terhadap alternatif pemecahan masalahnya
3) Konseli
dapat mengembangkan kediriannya sesuai dengan pribadi yang dimiliki
4) Konseli
dapat menentukan keputusan sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya serta
berfikiran positif terhadap dirinya.
2. Manfaat
praktis bagi mahasiswa
a. Mahasiswa
mengetahui jenis-jenis masalah yang dialami konseli
b. Mahasiswa
akan dapat menganalisis dan mendiagnosis serta memberikan treatmen dalam
konseling sesuai dengan jenis permasalahan yang ada
c. Mahasiswa
dapat menggali data-data yang menunjang dalam usaha pemberian konseling.
6) Layanan
Bimbingan Kelompok
Kelompok
merupakan suatu perkumpulan manusia yang bersifat homogen yang telah saling
kenal dan ada seorang pemimpin yang jelas keberadaannya, serta mampu menjalankan
dinamika dalam kelompok tersebut. Dinamika kelompok merupakan dorongan untuk
menjalankan kehidupan kelompok agar ada kelompok tersebut berjalan dinamis
sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam
kegiatan BKp atau bimbingan kelompok berjalan dengan baik minimal seorang
pemimpin harus menguasai konsep BKp dan menguasai ketrampilan dalam
berkomunikasi. Dalam BKp masalah yang dibahas adalah masalah umum yang semua
orang boleh mengetahuinya jumlahnya 10-15 orang, dalam BKp ada dua macam
kelompok yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas.
Jika
kelompok bebas membahas masalahnya bebas terserah anggota kelompok yang
tentunya telah mendapat kesepakatan dan persetujuan dari seluruh anggota
kelompok serta pemimpin kelompok, dan jika kelompok tugas akan membahas suatu
materi tugas yang diberikan atau diusulkan oleh salah seorang anggota kelompok.
7) Layanan
Konseling kelompok
Dalam
konseling kelompok adalah membahas masalah individu. Setiap anggota
menyampaikan permasalahannya, namun tidak harus semua anggota kelompok. Jika
telah terkemukakan masalah, maka perlu dibahas dan dimusyawarahkan masalah
siapa yang terlebih dahulu masalahnya dibahas. Masalahnya pribadi yang bersifat
rahasia dan jika diketahui orang lain akan malu, jumlah anggotanya 8-10 orang.
Dalam KKp mengutamakan asas kerahasiaan dan ada janji bersama yang dipimpin
oleh pemimpin kelompok yang diikuti seluruh anggota kelompok.
Sedangkan
untuk kegiatan pendukung yang diadakan di SMP N 1 Kramat kabupaten Tegal ini
antara lain :
1.
Kunjungan Rumah
(Home Visit)
Yaitu salah satu teknik pengumpulan data untuk
mendeteksi kondisi keluarga peserta didik dalam kaitannya dengan permasalahan
peserta didik yang merupakan tanggung jawab konselor, di sekolah ini apabila
guru BK kekurangan informasi tentang penyebab timbulnya masalah yang terjadi
pada peserta didik akan diadakan home visit yaitu kunjungan kerumah peserta
didik yang bersangkutan. Kegiatan kunjungan rumah ini waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan.
2.
Referal (Alih
Tangan Kasus)
Suatu tindakan pemindahan penanganan masalah
individu atau peserta didik yang bermasalah (klien) kepada pihak lain yang
sesuai dengan bidang keahlian dan kepada orang yang lebih profesional untuk
menangani masalah yang dihadapi klien tersebut misalnya psikolog, psikiater dan
lain sebagainya. Kegiatan referal ini waktunya disesuaikan dengan kebutuhan.
3.
Aplikasi Instrument
Yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang
kebutuhan dan masalah peserta didik dengan aspek-aspek tertentu baik melalui
assesment teknik tes maupun assesment teknik tes, misalnya IKMS, DCM dan lain
sebagainya.
4.
Konferensi kasus
Yaitu suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan mengikutsertakan pihak lain biasanya kepala sekolah, orang tua
dan wali kelas.
C.
Visi
dan Misi Manajemen BK di SMP Negeri 1
Kramat, kabupaten Tegal
Visi
manajemen BK : Displin, percaya diri, mampu bersosialisasi, dan terampil
mencari solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik (konseli).
Misi
manajemen BK :
1) Mendorong
peserta didik untuk mematuhi tata tertib sekolah
2) Mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui bakat dan minatnya.
3) Mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya
4) Melatih
peserta didik untuk mengemukakan pendapat
5) Melatih
peserta didik untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah baik disekolah
maupun dirumah atau dimasyarakat.
Untuk pelaksanaan visi dan misi BK telah
terlaksana dengan baik di sekolah ini, hal ini tercapai karena kerja sama
dengan pihak lain antara lain kepala sekolah, guru mapel lain dan petugas
sekolah yang lain seperti petugas TU, perpustakaan dan lain-lain.
D.
Program
BK dalam sekolah tersebut dan antusiasme peserta didik
Program BK
yang ada disekolah ini sudah cukup lengkap sesuai dengan apa yang seharusnya,
untuk layanan BK juga telah sesuai pola 17 serta berjalan dengan lancar sesuai
dengan perencanaan awal atau yang telah di planning
namun tetap mengacu pada kebutuhan yang dibutuhkan peserta didik, misalkan
seperti saat-saat ini kelas XI akan mengadakan UAN guru BK akan memberikan
motivasi-motivasi yang padahal pemberian motivasi itu tidak tertulis pada
program BK tersebut.
Dalam
sekolah ini pembuatan program BK dilakukan oleh guru BK dan disepakati oleh
kepala sekolah, program-program BK tersebut telah berjalan dengan lancar
program tersebut antara lain :
1) Program
tahunan (Prota)
Yakni suatu
program yang rutin dibuat persetahun sekali yang terdiri dari 9 layanan dan 6
kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya
mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
2) Program
semesteran (Prosem)
Yakni suatu
program turunan dari program tahunan yang rutin dibuat persemester sekali
berarti setahun pembuatan dilakukan dua kali, yang terdiri dari 9 layanan dan 6
kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya
mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
3) Program
Bulanan (Probul)
Yakni suatu
program turunan dari program semesteran yang rutin dibuat perbulan, yang
terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam
pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang
pribadi, sosial, karir dan belajar.
4) Program
Mingguan (Proming)
Yakni suatu
program turunan dari program bulanan yang rutin dibuat perminggu, yang terdiri
dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17
pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi,
sosial, karir dan belajar.
5) Program
Harian (Proha).
Yakni suatu
program turunan dari program mingguan yang rutin dibuat perharian, yang terdiri
dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17
pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi,
sosial, karir dan belajar, biasanya program
ini berbentu RPL yaitu rencana pelaksanaan layanan yang akan disajikan kepada
peserta didik yang waktunya disesuaikan dengan kebutuhan.
Program BK di sekolah ini tersusun
dengan baik berkat kerja sama khususnya dengan kepala sekolah, konselor beserta
kepala sekolah bekerja sama menyusun program BK yang sebelumnya disesuaikan
dengan program yang ada di sekolah yang telah di rencanakan.
E.
Masalah Yang Sering Terjadi dan Penyelesaiannya
Ø Pada kelas VII dan VIII
Masalah
yang sering terjadi adalah tentang keterlambatan dan membolis tanpa keterangan
(tanpa surat)
-
Sebab-sebabnya :
1. Bangun
kesiangan
2. Tidak mendapatkan angkutan umum, karena jarak rumah ke
sekolahan rata-rata siswa cukup jauh dan angkutan yang beroperasi sangat
sedikit bisa dikatakan angkutan yang lewat itu jarang jadi tidak sebanding
dengan jumlah siswa yang naik angkutan.
3. Setelah para siswa sampai sekolah dan mereka terlambat
kebayakan siswa akan takut masuk sehingga mereka memilih untuk membolos,
biasanya mereka membolos akan main playstation.
4. Selain membolos untuk main PS kadang juga ada siswa yang
membolos untuk jalan-jalan ke mall.
-
Akibatnya : Mereka akan terlambat ke sekolahan
bahkan mereka akan membolos tanpa ada keterangan.
-
Upaya penyelesaian yang telah dilakukan guru BK :
1.
Pada pagi harinya, setelah sebelumnya guru BK telah mendapatkan informasi
dari berbagai pihak bahwa ada siswa yang membolos maka guru BK akan memanggil
siswa yang bersangkutan.
2.
Guru BK akan mewawancarai tentang kebenaran informasi yang didapat dan
tanya jawab dengan siswa mengenai sebab dan akibat siswa tersebut membolos
3.
Langkah selanjutnya guru BK mengadakan konseling kelompok dengan tema
tugas yaitu : membolos, disini anggota kelompok akan dimintai pendapat dan
argumen mengenai membolos jika dilihat dari sisi positif dan negatif
4.
Apabila diperlukan akan diadakan konseling perorangan
5.
Guru BK tetap mengawasi, mengontrol dan memberikan bimbingan kepada siswa
yang bersangkutan agar tidak mengulanginya kembali.
Ø
Pada kelas XI
Masalah yang sering terjadi adalah Merokok
-
Sebab – sebab
1. Ingin mencoba-coba merasakan
yang namanya rokok
2. Ikut-ikutan dengan teman lain
3. Kecanduan
-
Akibatnya :
1.
Uang saku yang diberikan orang tua cepat habis untuk membeli rokok
2.
Sering bolos pada jam pelajaran, dengan alasan ingin buang hajat ke
sungai yang dibelakang sekolah padahal disana siswa merokok
3.
Ketinggalan pelajaran
-
Upaya penyelesaian masalah yang telah ditempu guru BK :
1.
Mengadakan wawancara tanya jawab dengan siswa yang bersangkutan
2.
Mengadakan bimbingan, memberikan bahaya tentang merokok \
3.
Memanggil orang tua
4.
Mengadakan home visit untuk mengetahui latar belakang siswa yang
bersangkutan
5.
Apabila siswa tak kunjung berubah, biasanya guru BK akan mengistirahatkan
siswa tersebut selama seminggu dirumah
6.
Setelah langkah yang nomer 5 ditempuh biasanya siswa akan merasa capek
sehingga ia akan instropeksi diri menjadi yang lebih baik sehingga akan rajin
sekolah
BAB IV
PENUTUP
a.
Simpulan
Di
SMP N 1 Kramat untuk administrasi yang telah dilaksanakan sudah cukup baik,
kerja sama antara kepala sekolah, guru mapel dan petugas sekolah lain juga
terjalin relasi yang cukup baik dan akrab, sehingga untuk melaksanakan program
kerja guru BK tidak mengalami kendala yang rumit.
Untuk pemberian layanan di SMP N 1
Kramat juga telah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana dan serta kadang
bisa sewaktu-waktu berubah dengan rencana karena melihat kebutuhan yang
dibutuhkan oleh siswa. Pelaksanaan kegiatan pendukung di sekolah ini antara
lain Home visit, aplikasi instrument dan konferensi kasus. Dalam melaksanakan
Visi dan Misi BK di sekolah ini sangat didukung oleh kepala sekolah jadi dengan
mudah terlaksana dengan lancar.
Masalah yang sering di hadapi kelas
VII dan VIII adalah membolos tanpa keterangan dan keterlambatan, sedangkan
untuk kelas XI adalah Merokok, penyelesaianya masalahnya adalah dengan
konseling kelompok bahkan konseling perorangan.
b.
Saran
Suatu program pelayanan BK disekolah tidak mungkin akan tersusun,
terselenggara dan tercapai hasil yang baik sesuai tujuan yang diinginkan
apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen
yang bermutu sendiri sangat ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di
sekolah dalam merencanakan dan mengorganisasikan. Oleh karena itu program
pelayanan BK harus benar-benar direncanakan dengan tersistematis dan kerja sama
dengan pihak lain sangat dibutuhkan demi kelancaran program kegiatan yang telah
direncanakan.