Rabu, 05 Juni 2013

Manajemen BK


LAPORAN

Disusun guna untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen BK
Semester genap
Pengampu : Hj. Khoriroh, M.Pd

Disusun Oleh :


Firdha Noviana                     BK 4E/1110500065
Puji Istikhomah                     BK 4F/1110500115
Sri Murni                               BK 4F/1110500146
Yessi Irawanasari                  BK 4E/1110500162



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas praktek Monitoring tentang Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Praktek ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen BK, dimana mahasiswa melakukan monitoring dengan guru pembimbing disekolah tersebut untuk menanyai berbagai program BK disekolah tersebut dengan metode wawancara. Praktek ini dilakukan selama dua hari yaitu pada hari jum’at dan sabtu tanggal 13 dan 14 April 2012 dari pukul 09.40 sampai selesai.
          Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Khoriroh, M.Pd, selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen BK yang telah memberikan bantuan, arahan serta bimbingannya.
2.      Bapak Ahmad Tasdikin, S.Pd, Selaku Kepala SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan yang telah memberikan ijin dalam melaksanakan praktik.
3.      Ibu Turiyah, S.Pd, salah satu guru BK SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan yang telah membantu dalam melaksanakan praktik.
4.      Teman-teman satu kelompok
5.      Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan konseling individu.
Penulis sadar laporan pelaksanaan Monitoring Manajemen BK ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun bagi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kta semua, khususnya mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling.
                                                                                                                      Tegal, Mei 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Negeri 03 Kesesi kabupaten Pekalongan, terletak ditengah-tengah Desa Ponolawen, kecamatan Kesesi kabupaten Pekalongan disebelah selatan perbatasan desa Sidosari dan Ponolawen, didepannya sawah penduduk dan dibelakangnya sungai kecamatan Kesesi kabupaten Pekalongan. Di SMP ini terdapat 21 guru yang terdiri dari 11 guru wanita dan 10 guru laki-laki dan 10 orang karyawan TU.
Pertama kita masuk dalam lingkungan SMP terdapat pintu gerbang dan ruang TU berada didepan yang berdekatan dengan ruang kepala sekolah yang menghadap ke lapangan serta berdekatan pula dengan ruang tamu.
Di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan terdapat 8 kelas yakni kelas VII A dan VII B, kelas VIII A, VIII B, dan VIII C serta kelas IX A, IX B, dan IX C. Ada sebuah mushola serta 2 kantin untuk siswa putra dan putri serta ada 2 tempat parkir untuk siswa putra dan putri dan tak ketinggalan 2 tempat parkir untuk para guru dan staff karyawan. Terdapat 3 WC untuk siswa putra dan 3 WC untuk siswi putri serta 3 WC untuk para guru tetapi yang satu tidak berfungsi.
Terdapat 2 lapangan yakni lapangan tengah untuk upacara dan lapangan belakang untuk kegiatan olah raga. Laboratorium IPA terletak disebelah pojok utara depan kantin berdekatan dengan ruang musik sedangkan laboratorium komputer terletak berdekatan dengan ruang guru, disitu terdapat 10 unit komputer yang dijadikan sebagai fasilitas sarana belajar untuk para siswa.
Ruang BK berada disebelah koperasi siswa dan WC siswa, diruang tersebut ada dua meja dan dua kursi untuk ruang kerja 2 guru Bk di SMP tersebut. Disana juga terdapat almari yang terdapat tumpukan buku-buku atau arsip siswa milik pribadi guru BK tersebut.

B.     Latar Belakang Pelaksanaan Monitoring Manajemen BK
Tugas monitoring yang diberikan oleh Ibu Khoriroh Kami laksanakan di SMP Negeri 3 Kesesi Pekalongan, Jl. Desa Ponolawen Kesesi Pekalongan, pada tanggal 13 dan 14 April 2012. Kegiatan pelaksanaan Monitoring ini dilakukan dengan metode wawancara antara kami mahasiswa praktikan dengan perwakilan salah satu guru BK di sekolah tersebut.
Adapun urutan pelaksanaannya adalah pada tanggal 7 April 2012 SMP Negeri 3 Kesesi Pekalongan dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal untuk meminta ijin praktik monitoring sekaligus menjelaskan bagaimana pelaksanaan tugas kami. Kemudian setelah kami mendapatkan ijin, selanjutnya kami melakukan monitoring pada hari jum’at dan sabtu tanggal 13 dan 14 april 2012 pada pukul 09.40 wib sampai selesai selama dua hari berturut-turut.

BAB II
PERMASALAHAN
    Kegiatan monitoring sangat dibutuhkan guna untuk mengamati tentang manajamen BK disuatu sekolah yang dapat bermanfaat untuk calon guru BK esok dalam menjalankan tugasnya sebagai guru BK agar tidak terlalu banyak menemui kendala dan hambatan dalam perencanaannya.
Manajemen BK merupakan pengelolaan tentang BK baik itu tentang program dan layanan serta segala perencanaan yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling, yang dalam pelaksanaannya harus memenuhi kaidah yang telah ada agar pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan harapan serta rencana awal yang telah disusun tetapi ini juga membutuhkan kerja sama kolaborasi antar seluruh warga disekolah baik itu kepala seklolah, guru Mapel, staff karyawan TU dan lain-lain dalam mendukung pelaksanaannya.
Setelah kami melakukan monitoring dapat kita sajikan informasi tentang :
1.      Bagaimana konsep dasar Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ?
2.      Bagaimana Layanan BK yang ada di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ? sudah sesuai dengan pola 17 kah ?
3.      Bagaimana Visi dan Misi Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ?
4.      Bagaimana Program BK dalam sekolah tersebut apakah sudah berjalan lancar sesuai perencanaan awal dan bagaimana antusiasme peserta didik dengan adanya program-program tersebut ?
                                                                                                          
BAB III
PEMBAHASAN

Dalam kehidupan modern sekarang ini, pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan yang sangat cepat dan kadang-kadang kehadirannya sulit diprediksikan, sehingga menuntut setiap organisasi untuk dapat memiliki kemampuan antisipatif dan adaptif terhadap berbagai kemungkinan sebagai konsekwensi dari adanya perubahan. Begitu pula dengan sekolah, sebagai institusi yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan. Ketidakmampuan sekolah dalam mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, lambat laun akan dapat menimbulkan keterpurukan sekolah itu sendiri, dan habis ditelan oleh perubahan.
Bentuk sikap antisipatif dan adaptif ini dapat dilakukan melalui upaya untuk melaksanakan perbaikan secara terus-menerus dalam proses manajemen. Jika kita mengacu pada konsep Total Quality Manajemen, maka upaya perbaikan secara terus menerus dalam proses manajemen di sekolah menjadi kebutuhan organisasi yang sangat mendasar.
Jadi kegiatan Manajemen dalam dunia pendidikan sangatlah penting, terutama lebih khususnya lagi dalam bidang bimbingan dan konseling pun amat sangat memerlukan manajemen yang disebut dengan Manajemen BK. Kegiatan Monitoring telah kami laksanakan di salah satu sekolah hasil yang didapat adalah :
A.    Konsep Dasar Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan wadah tempat proses pendidikan yang didasarkan kepada sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam kenyataan sekolah adalah bukan sekedar tempat berkumpulnya para guru, karyawan, dan siswa akan tetapi sekolah merupakan satu tatanan sistem yang rumit dan saling berkaitan, sehingga membutuhkan sistem pengelolaan yang terstandar, yaitu manajemen.
1.      Pengertian Manajemen
Kata manajemen merupakan terjemahan dari bahasa inggris “to manage” yang berarti mengelola. Kata mengelola sendiri mempunyai makna yang luas seperti mengatur, mengarahkan, mengendalikan, menangani, dan melaksanakan serta memimpin.
          Manajemen adalah keseluruhan aktifitas berupa proses mengadakan, mengatur dan memanfaatkan sumber daya yang dianggap penting guna mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Sedangkan manajemen BK sendiri merupakan pengelolaan, yaitu suatu kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi sumberdaya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengetahui apakah semua kegiatan layanan sudah terlaksana dan mengetahui bagaimana hasilnya.
2.      Tujuan Dan Prinsip Manajemen
Tujuan penerapan manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan yaitu agar kegiatab bimbingan dan konseling di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif, efisien, serta hasil-hasil yang diperoleh dapat dinilai.
Sedangkan prinsip manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan adalah memberikan alur aktifitas, penerapan posisi dan tanggung jawab setiap personel dalam menjalankan aktivitas organisasinya secara efektif dan efisien.
3.      Fungsi Manajemen
a.       Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan fungsi dasar karena pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan harus direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan merupakan keputusan untuk melakukan kegiatan organisasi dalam kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan organisasi itu lebih baik efektif dan efisien. Perencanaan memerlukan analisis rasional dan harus berisi :
1.      Tujuan dan cara mencapainya.
2.      Pedoman bagi semua personel dalam mengerjakan tugas.
3.      Alat pengawasan.
4.      Penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.
5.      Batas wewenang dan tanggung jawab personel agar dapat meningkatkan kinerja.

b.      Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan efektif antara personel sehingga mereka dapat bekerja secara efisien dan mendapat kepuasan pribadi dalam menjalankan tugasnya. Alasan diadakannya pengorganisasian antara lain :
1.      Meningkatkan efisiensi dan kualitas.
2.      Menetapkan akuntabilitas.
3.      Memfasilitasi komunikasi.
c.       Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai fase administratif yang mencakup koordinasi, kontrol, dan stimulasi terhadap personel lain untuk menjaga agar aktifitas menejemen berada sesuai pada jalur mekanisme kerja organisasi.
d.      pengawasan
pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik , membandingkan kenyataan, menentukan dan mengukur penyimpanan serta mengambil tindakan koreksi.
B.     Layanan BK yang ada di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Seperti yang telah kita ketahui dalam pola 17 ada 9 jenis layanan BK dan 6 kegiatan pendukung lainnya. Dan dalam sekolah ini layanan serta kegiatan pendukung lain telah dapat diaplikasikan dengan baik dalam setiap kegiatannya baik setelah dievaluasi atau ketika kegiatan berlangsung semuanya lancar dan sesuai perencanaan awal. Ke-9 jenis layanan tersebut antara lain :
1.      Layanan Orientasi
Layanan ini merupakan suatu kegiatan pengenalan pada peserta didik baru baik pengenalan program yang ada disekolah maupun tempat atau fasilitas sarana dan prasarana yang ada disekolah ini.
Layanan ini biasanya diberikan untuk peserta didik baru misalnya pertama kali masuk SMA yang dulunya dari SMP atau MTS, maupun dari jenjang rendah ke jenjang yang lebih tinggi. Layanan ini diberikan dengan maksud agar para peserta didik baru tersebut mampu mengenali dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. Karena antara sekolah yang lama dan baru akan jelas berbeda.
Biasanya layanan ini diadakan dengan kegiatan yang dinamakan MOS atau Masa Orientasi Siswa, dimana calon peserta didik baru wajib mengikuti kegiatan ini biasanya selama 3 hari. Kegiatan seperti ini memerlukan kerjasama dari seluruh sivitas akademika sekolah yang meliputi kepala sekolah, bapak dan ibu guru mapel, staff karyawan TU disekolah tersebut dan yang terpenting adalah peran guru BK. Dengan kegiatan orientasi ini didapat beberapa hasil diantaranya :
a)      Peserta didik dapat memahami wawasan wiyata mandala
b)      Peserta didik dapat memahami tata tertib sekolah
c)      Peserta didik dapat memahami mengetahui belajar yang baik
d)     Peserta didik dapat memahami mengetahui apasaja fasilitas sarana dan prasaranan yang ada disekolah tersebut
e)      Peserta didik mampu bersikap disiplin
f)       Peserta didik mampu mentaati peraturan yang berlaku disekolah
Metode yang digunakan dalam kegiatan orientasi ini biasanya disampaikan dengan cara ceramah, diskusi, Tanya jawab,dan lain-lain, materi yang diberikan meliputi :
1)      Wawasan wiyata mandala
2)      Tata tertib sekolah
3)      Cara belajar yang baik dan efektif
4)      Motivasi belajar
5)      Pengenalan fasilitas disekolah
6)      Budaya disiplin dilingkungan sekolah, dan lain-lain.
2.      Layanan Informasi
Pelaksanaannya dengan cara memberikan berbagai informasi atau materi didalam kelas, layanan ini biasanya sangat ditekankan untuk peserta didik yang jenjangnya paling tinggi missal kelas IX di SMP yaitu informasi tentang berbagai SMA atau SMK, STM, SMKK maupun MA yang diinginkan peserta didik. Atau mungkin untuk karir kedepan tentang lapangan pekerjaan yang dapat dipilih peserta didik.
Layanan informasi yaitu : layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (konseli). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali
3.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
Pelaksanaannya dengan membagi angket sosiometri untuk mengetahui kedekatan hubungan antara peserta didik satu dengan yang lainnya, pembentukan kelompok belajar dan pemilihan ekstrakulikuler.
Di SMP Negeri 3 kesesi, kabupaten Pekalongan mempunyai beberapa kegiatan ekstrakulikuler yang disediakan untuk kegiatan tambahan untuk para peserta didik antara lain pramuka, PMR, volley, drumband, musik dan tata busana, melalui kegiatan semacam ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan ketrampilan atau bakat yang dimilikinya hal ini mampu memambah wawasan dan pengalaman bagi para peserta didik.
Di SMP ini keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler mekanisme pergantian anggota diadakan setiap setahun sekali, pemilihan jenis kegiatan ekstrakulikuler yang diikuti peserta didik tergantung dengan minat peserta didik itu sendiri, tetapi untuk kegiatan pramuka merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh para peserta didik kelas VII.
Dengan penyebaran angket peserta didik bias memilih jenis kegiatan yang diminati sesuai keinginan. Contohnya  anggota osis memasuki kelas VII dengn membawa angket untuk mengisi dan memilih kegiatan ekstrakulikuler apa yang akan dipilih sesuai dengan minat.
4.      Layanan penguasaan konten
Dalam memposisikan tempat duduk para peserta didik, untuk peserta didik putra berada dibagian belakang dan urutan posisinya disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, dan peserta didik putri ditempatkan dibagian depan dan menyebar disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Untuk perubahan posisi tempat duduk diserahkan pada wali kelas masing-masing, ada yang satu minggu diganti ada yang tetap. Karena sudah ada kesepakatan dari peserta didik maka tidak ada komplen dari peserta didik tetapi jika ada peserta didik ada yang merasa kurang cocok bias tukeran tempat duduk.
5.      Layanan konseling perorangan
Dengan adanya layanan ini peserta didik yang mengalami masalah pribadi dapat dibantu dengan kegiatan konseling antara konselor dengan peserta didk yang bermasalah (konseli) biasanya diadakan diruang BK, akan menghasilkan manfaat antara lain :
1.      Manfaat teoritis
a)      Manfaat bagi mahasiswa
1)      Mahasiswa akan dapat lebih mengenal dan memahami ciri dan jenis-jenis masalah yng dialami oleh konseli
2)      Mahasiswa mampu dalam menganalisis sebab-sebab eksternal dan internal perilaku menyimpang
3)      Mahasiswa akan lebih mampu dalam menganalisis dan mendiagnosis kasus dengan berbagai tingkatan dan teknik sehingga mampu merancang, menetapkan dan melaksanakan program pemberian treatmen.
b)      Manfaat bagi konseli
Setelah konseli mengikuti konseling dalam kasus ini, konseli akan mendapat banyak manfaat antara lain :
1)      Masalahnya akan dapat dipecahkan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan
2)      Konseli dapat menentukan arah pilih terhadap alternatif pemecahan masalahnya
3)      Konseli dapat mengembangkan kediriannya sesuai dengan pribadi yang dimiliki
4)      Konseli dapat menentukan keputusan sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya serta berfikiran positif terhadap dirinya.
2.      Manfaat praktis bagi mahasiswa
a.       Mahasiswa mengetahui jenis-jenis masalah yang dialami konseli
b.      Mahasiswa akan dapat menganalisis dan mendiagnosis serta memberikan treatmen dalam konseling sesuai dengan jenis permasalahan yang ada
c.       Mahasiswa dapat menggali data-data yang menunjang dalam usaha pemberian konseling
6.      Layanan Bimbingan Kelompok
Kelompok merupakan suatu perkumpulan manusia yang bersifat homogen yang telah saling kenal dan ada seorang pemimpin yang jelas keberadaannya, serta mampu menjalankan dinamika dalam kelompok tersebut. Dinamika kelompok merupakan dorongan untuk menjalankan kehidupan kelompok agar ada kelompok tersebut berjalan dinamis sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam kegiatan BKp atau bimbingan kelompok berjalan dengan baik minimal seorang pemimpin harus menguasai konsep BKp dan menguasai ketrampilan dalam berkomunikasi. Dalam BKp masalah yang dibahas adalah masalah umum yang semua orang boleh mengetahuinya jumlahnya 10-15 orang, dalam BKp ada dua macam kelompok yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas.
Jika kelompok bebas membahas masalahnya bebas terserah anggota kelompok yang tentunya telah mendapat kesepakatan dan persetujuan dari seluruh anggota kelompok serta pemimpin kelompok, dan jika kelompok tugas akan membahas suatu materi tugas yang diberikan atau diusulkan oleh salah seorang anggota kelompok.
7.      Layanan Konseling kelompok
          Dalam konseling kelompok adalah membahas masalah individu. Setiap anggota menyampaikan permasalahannya, namun tidak harus semua anggota kelompok. Jika telah terkemukakan masalah, maka perlu dibahas dan dimusyawarahkan masalah siapa yang terlebih dahulu masalahnya dibahas. Masalahnya pribadi yang bersifat rahasia dan jika diketahui orang lain akan malu, jumlah anggotanya 8-10 orang. Dalam KKp mengutamakan asas kerahasiaan dan ada janji bersama yang dipimpin oleh pemimpin kelompok yang diikuti seluruh anggota kelompok.
8.      Layanan Konsultasi
Konsultasi merupakan kegiatan memberikan sebuah nasihat atau konsultasi untuk peserta didik yang mengalami masalah.
9.      Layanan Mediasi
Mediasi berasal dari kata “media” yang artinya perantara atau penghubung. Layanan mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak harmonis (tidak cocok). Misalnya membantu peserta didik yang berkelahi atau berselisih supaya berdamai dan tidak ada dendam.
C.    Visi dan Misi Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Visi manajemen BK : Displin, percaya diri, mampu bersosialisasi, dan terampil mencari solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik (konseli).
Misi manajemen BK :
1)      Mendorong peserta didik untuk mematuhi tata tertib sekolah
2)      Mengarahkan peserta didik untuk mengetahui bakat dan minatnya.
3)      Mengarahkan peserta didik untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya
4)      Melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat
5)      Melatih peserta didik untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah baik disekolah maupun dirumah atau dimasyarakat.

D.    Program BK dalam sekolah tersebut dan antusiasme peserta didik
Program BK yang ada disekolah ini sudah cukup lengkap sesuai dengan apa yang seharusnya, untuk layanan BK juga telah sesuai pola 17 serta berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan awal atau yang telah di planning.
Dalam sekolah ini pembuatan program BK dilakukan oleh guru BK dan disepakati oleh kepala sekolah, program-program BK tersebut telah berjalan dengan lancar program tersebut antara lain :
1)      Program tahunan (Prota)
Yakni suatu program yang rutin dibuat persetahun sekali yang terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
2)      Program semesteran (Prosem)
Yakni suatu program turunan dari program tahunan yang rutin dibuat persemester sekali berarti setahun pembuatan dilakukan dua kali, yang terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
3)      Program Bulanan (Probul)
Yakni suatu program turunan dari program semesteran yang rutin dibuat perbulan, yang terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
4)      Program Mingguan (Proming)
Yakni suatu program turunan dari program bulanan yang rutin dibuat perminggu, yang terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
5)      Program Harian (Proha).
Yakni suatu program turunan dari program mingguan yang rutin dibuat perharian, yang terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
Manajemen BK sangat berguna untuk mengelola program apa saja yang akan dilakukan terutama dalam BK, yang terlebih dahulu direncanakan dalam proses awalnya,

BAB IV
PENUTUP
a.      Kesimpulan
Dari penjabaran mengenai hasil kegiatan monitoring yang dilakukan di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan maka dapat disimpulkan bahwa disekolah tersebut Program BK yang ada sudah cukup lengkap sesuai dengan apa yang seharusnya ada antara lain: Program tahunan (Prota), Program semesteran (Prosem), Program Bulanan (Probul), Program Mingguan (Proming), dan Program Harian (Proha).
Sedangkan untuk layanan BK yang ada juga telah sesuai dengan pola 17 yaitu : Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan Penyaluran, Layanan konseling perorangan, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling kelompok, Layanan Konsultasi, dan Layanan Mediasi, yang semuanya berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan awal atau yang telah di planning (direncanakan).
Selain itu pengelolaan tentang BK di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan dalam pelaksanaannya juga telah memenuhi kaidah yang telah ada sehingga pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan harapan serta rencana awal yang telah disusun sedangkan kerja sama/kolaborasi antar seluruh warga disekolah baik itu kepala seklolah, guru Mapel, staff karyawan TU dan lain-lain dalam mendukung pelaksanaannya juga cukup baik.
b.      Saran
Suatu program pelayanan BK disekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai hasil yang baik sesuai tujuan yang diinginkan apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu sendiri sangat ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan dan mengorganisasikan. Oleh karena itu program pelayanan BK harus benar-benar direncanakan dengan tersistematis.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar