LAPORAN
Disusun guna untuk
Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen BK
Semester genap
Pengampu : Hj. Khoriroh,
M.Pd
Disusun Oleh :
Firdha Noviana BK
4E/1110500065
Puji Istikhomah BK
4F/1110500115
Sri Murni BK
4F/1110500146
Yessi Irawanasari BK
4E/1110500162
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas praktek
Monitoring tentang Manajemen
BK
di SMP Negeri 3 Kesesi,
Kabupaten Pekalongan. Praktek ini dilaksanakan untuk memenuhi
tugas Mata kuliah Manajemen
BK,
dimana mahasiswa melakukan
monitoring dengan guru pembimbing disekolah tersebut untuk menanyai berbagai
program BK disekolah tersebut dengan metode wawancara.
Praktek ini dilakukan selama dua
hari yaitu pada hari jum’at
dan sabtu
tanggal 13 dan 14
April 2012 dari pukul 09.40
sampai selesai.
Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu
Khoriroh, M.Pd, selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Manajemen BK yang telah memberikan
bantuan, arahan serta bimbingannya.
2. Bapak
Ahmad Tasdikin, S.Pd, Selaku Kepala SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan yang
telah memberikan ijin dalam melaksanakan praktik.
3. Ibu
Turiyah, S.Pd, salah satu guru BK SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan yang
telah membantu dalam melaksanakan praktik.
4. Teman-teman
satu kelompok
5. Semua
pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan konseling individu.
Penulis
sadar laporan pelaksanaan Monitoring Manajemen BK ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
bagi kesempurnaan dan perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kta semua, khususnya mahasiswa program studi Bimbingan dan
Konseling.
Tegal, Mei 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Sekolah
Sekolah Menengah Pertama Negeri
03 Kesesi kabupaten Pekalongan, terletak ditengah-tengah Desa Ponolawen,
kecamatan Kesesi kabupaten Pekalongan disebelah selatan perbatasan desa Sidosari
dan Ponolawen, didepannya sawah penduduk dan dibelakangnya sungai kecamatan Kesesi kabupaten
Pekalongan. Di SMP ini terdapat 21 guru yang terdiri dari 11 guru wanita dan 10
guru laki-laki dan 10 orang karyawan TU.
Pertama kita masuk dalam
lingkungan SMP terdapat pintu gerbang dan ruang TU berada didepan yang
berdekatan dengan ruang kepala sekolah yang menghadap ke lapangan serta
berdekatan pula dengan ruang tamu.
Di SMP Negeri 3 Kesesi,
kabupaten Pekalongan terdapat 8 kelas yakni kelas VII A dan VII B, kelas VIII
A, VIII B, dan VIII C serta kelas IX A, IX B, dan IX C. Ada sebuah mushola
serta 2 kantin untuk siswa putra dan putri serta ada 2 tempat parkir untuk
siswa putra dan putri dan tak ketinggalan 2 tempat parkir untuk para guru dan
staff karyawan. Terdapat 3 WC untuk siswa putra dan 3 WC untuk siswi putri
serta 3 WC untuk para guru tetapi yang satu tidak berfungsi.
Terdapat 2 lapangan yakni
lapangan tengah untuk upacara dan lapangan belakang untuk kegiatan olah raga.
Laboratorium IPA terletak disebelah pojok utara depan kantin berdekatan dengan
ruang musik sedangkan laboratorium komputer terletak berdekatan dengan ruang
guru, disitu terdapat 10 unit komputer yang dijadikan sebagai fasilitas sarana
belajar untuk para siswa.
Ruang BK berada disebelah
koperasi siswa dan WC siswa, diruang tersebut ada dua meja dan dua kursi untuk
ruang kerja 2 guru Bk di SMP tersebut. Disana juga terdapat almari yang
terdapat tumpukan buku-buku atau arsip siswa milik pribadi guru BK tersebut.
B.
Latar
Belakang Pelaksanaan Monitoring Manajemen BK
Tugas monitoring yang diberikan oleh
Ibu Khoriroh
Kami laksanakan di SMP Negeri 3 Kesesi Pekalongan, Jl. Desa Ponolawen Kesesi
Pekalongan, pada tanggal 13
dan 14 April 2012. Kegiatan pelaksanaan Monitoring ini dilakukan dengan metode
wawancara antara kami mahasiswa praktikan dengan perwakilan salah satu guru BK
di sekolah tersebut.
Adapun urutan pelaksanaannya adalah pada
tanggal 7 April 2012
SMP Negeri 3 Kesesi Pekalongan dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Pancasakti
Tegal untuk meminta ijin
praktik monitoring sekaligus menjelaskan bagaimana pelaksanaan tugas kami.
Kemudian setelah kami mendapatkan ijin, selanjutnya kami melakukan
monitoring pada hari jum’at
dan sabtu tanggal 13 dan 14 april 2012 pada pukul 09.40 wib sampai selesai
selama dua hari berturut-turut.
BAB II
PERMASALAHAN
Kegiatan monitoring sangat dibutuhkan guna
untuk mengamati tentang manajamen BK disuatu sekolah yang dapat bermanfaat untuk
calon guru BK esok dalam menjalankan tugasnya sebagai guru BK agar tidak
terlalu banyak menemui kendala dan hambatan dalam perencanaannya.
Manajemen
BK merupakan pengelolaan tentang BK baik itu tentang program dan layanan serta
segala perencanaan yang berkaitan dengan Bimbingan dan Konseling, yang dalam
pelaksanaannya harus memenuhi kaidah yang telah ada agar pelaksanaannya
berjalan lancar
sesuai dengan harapan serta rencana awal yang telah disusun tetapi ini juga
membutuhkan kerja sama kolaborasi antar seluruh warga disekolah baik itu kepala
seklolah, guru Mapel,
staff karyawan TU dan lain-lain dalam mendukung pelaksanaannya.
Setelah
kami melakukan monitoring dapat kita sajikan informasi tentang :
1. Bagaimana
konsep dasar Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ?
2. Bagaimana
Layanan BK yang ada di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ? sudah sesuai
dengan pola 17 kah ?
3. Bagaimana
Visi dan Misi Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan ?
4. Bagaimana
Program BK dalam sekolah tersebut apakah sudah berjalan lancar sesuai
perencanaan awal dan bagaimana antusiasme peserta didik dengan adanya program-program
tersebut ?
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam
kehidupan modern sekarang ini, pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan
perubahan yang sangat cepat dan kadang-kadang kehadirannya sulit diprediksikan,
sehingga menuntut setiap organisasi untuk dapat memiliki kemampuan antisipatif
dan adaptif terhadap berbagai kemungkinan sebagai konsekwensi dari adanya
perubahan. Begitu pula dengan sekolah, sebagai institusi yang bergerak dalam
bidang jasa pendidikan akan dihadapkan pada berbagai tantangan perubahan. Ketidakmampuan
sekolah dalam mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,
lambat laun akan dapat menimbulkan keterpurukan sekolah itu sendiri, dan habis
ditelan oleh perubahan.
Bentuk
sikap antisipatif dan adaptif ini dapat dilakukan melalui upaya untuk
melaksanakan perbaikan secara terus-menerus dalam proses manajemen. Jika kita
mengacu pada konsep Total Quality Manajemen, maka upaya perbaikan secara terus
menerus dalam proses manajemen di sekolah menjadi kebutuhan organisasi yang
sangat mendasar.
Jadi kegiatan Manajemen dalam dunia pendidikan
sangatlah penting, terutama lebih khususnya lagi dalam bidang bimbingan dan
konseling
pun amat sangat memerlukan manajemen yang disebut dengan Manajemen BK.
Kegiatan Monitoring telah kami laksanakan di salah satu sekolah hasil yang
didapat adalah :
A.
Konsep
Dasar Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Sekolah sebagai institusi pendidikan merupakan wadah
tempat proses pendidikan yang didasarkan kepada sistem yang kompleks dan
dinamis. Dalam kenyataan sekolah adalah bukan sekedar tempat berkumpulnya para
guru, karyawan, dan siswa akan tetapi sekolah merupakan satu tatanan sistem
yang rumit dan saling berkaitan, sehingga membutuhkan sistem pengelolaan yang
terstandar, yaitu manajemen.
1. Pengertian Manajemen
Kata manajemen merupakan terjemahan dari bahasa inggris
“to manage” yang berarti mengelola. Kata mengelola sendiri mempunyai makna yang
luas seperti mengatur, mengarahkan, mengendalikan, menangani, dan melaksanakan
serta memimpin.
Manajemen
adalah keseluruhan aktifitas berupa proses mengadakan, mengatur
dan memanfaatkan sumber daya yang dianggap penting guna mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
Sedangkan manajemen BK sendiri merupakan pengelolaan,
yaitu suatu kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan
konseling, pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling,
menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling, memotivasi sumberdaya manusia agar kegiatan bimbingan dan konseling
mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengetahui apakah semua kegiatan layanan sudah terlaksana dan mengetahui
bagaimana hasilnya.
2. Tujuan Dan Prinsip Manajemen
Tujuan penerapan manajemen BK di SMP
Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan yaitu agar kegiatab bimbingan dan konseling
di sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif, efisien, serta hasil-hasil
yang diperoleh dapat dinilai.
Sedangkan prinsip manajemen BK di SMP
Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan adalah memberikan alur aktifitas,
penerapan posisi dan tanggung jawab setiap personel dalam menjalankan aktivitas
organisasinya secara efektif dan efisien.
3. Fungsi Manajemen
a. Perencanaan
Fungsi perencanaan merupakan fungsi dasar karena
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan harus direncanakan terlebih
dahulu. Perencanaan merupakan keputusan untuk melakukan kegiatan organisasi
dalam kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan organisasi itu lebih baik
efektif dan efisien. Perencanaan memerlukan analisis rasional dan harus berisi
:
1. Tujuan dan cara mencapainya.
2. Pedoman bagi semua personel dalam mengerjakan tugas.
3. Alat pengawasan.
4. Penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan
efisien.
5. Batas wewenang dan tanggung jawab personel agar dapat
meningkatkan kinerja.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan efektif antara personel sehingga mereka dapat bekerja
secara efisien dan mendapat kepuasan pribadi dalam menjalankan tugasnya. Alasan
diadakannya pengorganisasian antara lain :
1. Meningkatkan efisiensi dan kualitas.
2. Menetapkan akuntabilitas.
3. Memfasilitasi komunikasi.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai fase
administratif yang mencakup koordinasi, kontrol, dan stimulasi terhadap
personel lain untuk menjaga agar aktifitas menejemen berada sesuai pada jalur
mekanisme kerja organisasi.
d. pengawasan
pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik , membandingkan kenyataan, menentukan
dan mengukur penyimpanan serta mengambil tindakan koreksi.
B.
Layanan
BK yang ada di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Seperti
yang telah kita ketahui dalam pola 17 ada 9 jenis layanan BK dan 6 kegiatan
pendukung lainnya. Dan dalam sekolah ini layanan serta kegiatan pendukung lain
telah dapat diaplikasikan dengan baik dalam setiap kegiatannya baik setelah
dievaluasi atau ketika kegiatan berlangsung semuanya lancar dan sesuai
perencanaan awal. Ke-9 jenis layanan tersebut antara lain :
1. Layanan
Orientasi
Layanan
ini merupakan suatu kegiatan pengenalan pada peserta didik baru baik pengenalan
program yang ada disekolah maupun tempat atau fasilitas sarana dan prasarana
yang ada disekolah ini.
Layanan
ini biasanya diberikan untuk peserta didik baru misalnya pertama kali masuk SMA
yang dulunya dari SMP atau MTS, maupun dari jenjang rendah ke jenjang yang
lebih tinggi. Layanan ini diberikan dengan maksud agar para peserta didik baru
tersebut mampu mengenali dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
Karena antara sekolah yang lama dan baru akan jelas berbeda.
Biasanya
layanan ini diadakan dengan kegiatan yang dinamakan MOS atau Masa Orientasi
Siswa, dimana calon peserta didik baru wajib mengikuti kegiatan ini biasanya
selama 3 hari. Kegiatan seperti ini memerlukan kerjasama dari seluruh sivitas
akademika sekolah yang meliputi kepala sekolah, bapak dan ibu guru mapel, staff
karyawan TU disekolah tersebut dan yang terpenting adalah peran guru BK. Dengan
kegiatan orientasi ini didapat beberapa hasil diantaranya :
a) Peserta
didik dapat memahami wawasan wiyata mandala
b) Peserta
didik dapat memahami tata tertib sekolah
c) Peserta
didik dapat memahami mengetahui belajar yang baik
d) Peserta
didik dapat memahami mengetahui apasaja fasilitas sarana dan prasaranan yang
ada disekolah tersebut
e) Peserta
didik mampu bersikap disiplin
f) Peserta
didik mampu mentaati peraturan yang berlaku disekolah
Metode
yang digunakan dalam kegiatan orientasi ini biasanya disampaikan dengan cara
ceramah, diskusi, Tanya jawab,dan lain-lain, materi yang diberikan meliputi :
1)
Wawasan wiyata mandala
2)
Tata tertib sekolah
3)
Cara belajar yang baik dan
efektif
4)
Motivasi belajar
5)
Pengenalan fasilitas
disekolah
6)
Budaya disiplin
dilingkungan sekolah, dan lain-lain.
2. Layanan
Informasi
Pelaksanaannya
dengan cara memberikan berbagai informasi atau materi didalam kelas, layanan
ini biasanya sangat ditekankan untuk peserta didik yang jenjangnya paling
tinggi missal kelas IX di SMP yaitu informasi tentang berbagai SMA atau SMK,
STM, SMKK maupun MA yang diinginkan peserta didik. Atau mungkin untuk karir
kedepan tentang lapangan pekerjaan yang dapat dipilih peserta didik.
Layanan
informasi yaitu : layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta
didik (konseli) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi
pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik
(konseli). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali
3. Layanan
Penempatan dan Penyaluran
Pelaksanaannya
dengan membagi angket sosiometri untuk mengetahui kedekatan hubungan antara peserta
didik satu dengan yang lainnya, pembentukan kelompok belajar dan pemilihan
ekstrakulikuler.
Di
SMP Negeri 3 kesesi, kabupaten Pekalongan mempunyai beberapa kegiatan
ekstrakulikuler yang disediakan untuk kegiatan tambahan untuk para peserta
didik antara lain pramuka, PMR, volley, drumband, musik dan tata busana,
melalui kegiatan semacam ini diharapkan peserta didik mampu mengembangkan
ketrampilan atau bakat yang dimilikinya hal ini mampu memambah wawasan dan
pengalaman bagi para peserta didik.
Di
SMP ini keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler mekanisme pergantian
anggota diadakan setiap setahun sekali, pemilihan jenis kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti peserta didik tergantung dengan minat peserta
didik itu sendiri, tetapi untuk kegiatan pramuka merupakan kegiatan wajib yang
harus diikuti oleh para peserta didik kelas VII.
Dengan
penyebaran angket peserta didik bias memilih jenis kegiatan yang diminati
sesuai keinginan. Contohnya anggota osis
memasuki kelas VII dengn membawa angket untuk mengisi dan memilih kegiatan
ekstrakulikuler apa yang akan dipilih sesuai dengan minat.
4. Layanan
penguasaan konten
Dalam
memposisikan tempat duduk para peserta didik, untuk peserta didik putra berada
dibagian belakang dan urutan posisinya disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik, dan peserta didik putri ditempatkan dibagian depan dan menyebar
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
Untuk
perubahan posisi tempat duduk diserahkan pada wali kelas masing-masing, ada
yang satu minggu diganti ada yang tetap. Karena sudah ada kesepakatan dari
peserta didik maka tidak ada komplen dari peserta didik tetapi jika ada peserta
didik ada yang merasa kurang cocok bias tukeran tempat duduk.
5. Layanan
konseling perorangan
Dengan adanya layanan ini peserta didik yang mengalami
masalah pribadi dapat dibantu dengan kegiatan konseling antara konselor dengan
peserta didk yang bermasalah (konseli) biasanya diadakan diruang BK, akan
menghasilkan manfaat antara lain :
1. Manfaat
teoritis
a) Manfaat
bagi mahasiswa
1) Mahasiswa
akan dapat lebih mengenal dan memahami ciri dan jenis-jenis masalah yng dialami
oleh konseli
2) Mahasiswa
mampu dalam menganalisis sebab-sebab eksternal dan internal perilaku menyimpang
3) Mahasiswa
akan lebih mampu dalam menganalisis dan mendiagnosis kasus dengan berbagai
tingkatan dan teknik sehingga mampu merancang, menetapkan dan melaksanakan
program pemberian treatmen.
b) Manfaat
bagi konseli
Setelah
konseli mengikuti konseling dalam kasus ini, konseli akan mendapat banyak
manfaat antara lain :
1) Masalahnya
akan dapat dipecahkan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan
2) Konseli
dapat menentukan arah pilih terhadap alternatif pemecahan masalahnya
3) Konseli
dapat mengembangkan kediriannya sesuai dengan pribadi yang dimiliki
4) Konseli
dapat menentukan keputusan sesuai dengan bakat, minat, dan potensinya serta
berfikiran positif terhadap dirinya.
2. Manfaat
praktis bagi mahasiswa
a. Mahasiswa
mengetahui jenis-jenis masalah yang dialami konseli
b. Mahasiswa
akan dapat menganalisis dan mendiagnosis serta memberikan treatmen dalam
konseling sesuai dengan jenis permasalahan yang ada
c. Mahasiswa
dapat menggali data-data yang menunjang dalam usaha pemberian konseling
6. Layanan
Bimbingan Kelompok
Kelompok
merupakan suatu perkumpulan manusia yang bersifat homogen yang telah saling
kenal dan ada seorang pemimpin yang jelas keberadaannya, serta mampu
menjalankan dinamika dalam kelompok tersebut. Dinamika kelompok merupakan
dorongan untuk menjalankan kehidupan kelompok agar ada kelompok tersebut
berjalan dinamis sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam
kegiatan BKp atau bimbingan kelompok berjalan dengan baik minimal seorang
pemimpin harus menguasai konsep BKp dan menguasai ketrampilan dalam
berkomunikasi. Dalam BKp masalah yang dibahas adalah masalah umum yang semua
orang boleh mengetahuinya jumlahnya 10-15 orang, dalam BKp ada dua macam
kelompok yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas.
Jika
kelompok bebas membahas masalahnya bebas terserah anggota kelompok yang
tentunya telah mendapat kesepakatan dan persetujuan dari seluruh anggota
kelompok serta pemimpin kelompok, dan jika kelompok tugas akan membahas suatu
materi tugas yang diberikan atau diusulkan oleh salah seorang anggota kelompok.
7. Layanan
Konseling kelompok
Dalam
konseling kelompok adalah membahas masalah individu. Setiap anggota
menyampaikan permasalahannya, namun tidak harus semua anggota kelompok. Jika
telah terkemukakan masalah, maka perlu dibahas dan dimusyawarahkan masalah
siapa yang terlebih dahulu masalahnya dibahas. Masalahnya pribadi yang bersifat
rahasia dan jika diketahui orang lain akan malu, jumlah anggotanya 8-10 orang.
Dalam KKp mengutamakan asas kerahasiaan dan ada janji bersama yang dipimpin
oleh pemimpin kelompok yang diikuti seluruh anggota kelompok.
8. Layanan
Konsultasi
Konsultasi
merupakan kegiatan memberikan sebuah nasihat atau konsultasi untuk peserta
didik yang mengalami masalah.
9. Layanan
Mediasi
Mediasi berasal dari kata “media” yang
artinya perantara atau penghubung. Layanan mediasi adalah layanan yang
dilaksanakan oleh konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami
keadaan tidak harmonis (tidak cocok). Misalnya membantu peserta didik yang berkelahi atau berselisih supaya
berdamai dan tidak ada dendam.
C.
Visi
dan Misi Manajemen BK di SMP Negeri 3 Kesesi, kabupaten Pekalongan
Visi
manajemen BK : Displin, percaya diri, mampu bersosialisasi, dan terampil
mencari solusi untuk permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik (konseli).
Misi
manajemen BK :
1) Mendorong
peserta didik untuk mematuhi tata tertib sekolah
2) Mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui bakat dan minatnya.
3) Mengarahkan
peserta didik untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya
4) Melatih
peserta didik untuk mengemukakan pendapat
5) Melatih
peserta didik untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah baik disekolah
maupun dirumah atau dimasyarakat.
D.
Program
BK dalam sekolah tersebut dan antusiasme peserta didik
Program BK
yang ada disekolah ini sudah cukup lengkap sesuai dengan apa yang seharusnya,
untuk layanan BK juga telah sesuai pola 17 serta berjalan dengan lancar sesuai dengan
perencanaan awal atau yang telah di planning.
Dalam
sekolah ini pembuatan program BK dilakukan oleh guru BK dan disepakati oleh
kepala sekolah, program-program BK tersebut telah berjalan dengan lancar
program tersebut antara lain :
1) Program
tahunan (Prota)
Yakni suatu
program yang rutin dibuat persetahun sekali yang terdiri dari 9 layanan dan 6
kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya mencakup
empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
2) Program
semesteran (Prosem)
Yakni suatu
program turunan dari program tahunan yang rutin dibuat persemester sekali
berarti setahun pembuatan dilakukan dua kali, yang terdiri dari 9 layanan dan 6
kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan materinya
mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir dan belajar.
3) Program
Bulanan (Probul)
Yakni suatu
program turunan dari program semesteran yang rutin dibuat perbulan, yang
terdiri dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam
pola 17 pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang
pribadi, sosial, karir dan belajar.
4) Program
Mingguan (Proming)
Yakni suatu
program turunan dari program bulanan yang rutin dibuat perminggu, yang terdiri
dari 9 layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17
pembuatan materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi,
sosial, karir dan belajar.
5) Program
Harian (Proha).
Yakni suatu program
turunan dari program mingguan yang rutin dibuat perharian, yang terdiri dari 9
layanan dan 6 kegiatan pendukung sesuai dengan yang ada dalam pola 17 pembuatan
materinya mencakup empat bidang dalam BK yaitu bidang pribadi, sosial, karir
dan belajar.
Manajemen
BK sangat berguna untuk mengelola program apa saja yang akan dilakukan terutama
dalam BK, yang terlebih dahulu direncanakan dalam proses awalnya,
BAB IV
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Dari penjabaran mengenai hasil kegiatan monitoring yang
dilakukan di SMP Negeri 3 Kesesi, Kabupaten Pekalongan maka dapat
disimpulkan bahwa disekolah tersebut Program BK yang
ada sudah cukup lengkap sesuai dengan apa yang seharusnya ada antara lain: Program
tahunan (Prota), Program semesteran
(Prosem), Program Bulanan (Probul), Program
Mingguan (Proming), dan Program
Harian (Proha).
Sedangkan untuk layanan BK yang ada juga telah sesuai dengan pola 17 yaitu : Layanan Orientasi, Layanan Informasi, Layanan Penempatan dan
Penyaluran, Layanan
konseling perorangan, Layanan
Bimbingan Kelompok, Layanan
Konseling kelompok, Layanan
Konsultasi, dan Layanan Mediasi, yang
semuanya berjalan dengan lancar sesuai dengan
perencanaan awal atau yang telah di planning (direncanakan).
Selain itu pengelolaan tentang BK di SMP Negeri 3
Kesesi, Kabupaten Pekalongan dalam
pelaksanaannya juga
telah memenuhi kaidah
yang telah ada sehingga pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan harapan serta rencana awal yang telah
disusun sedangkan
kerja sama/kolaborasi antar seluruh warga disekolah baik itu
kepala seklolah, guru Mapel, staff karyawan TU dan lain-lain dalam mendukung
pelaksanaannya juga cukup baik.
b.
Saran
Suatu program pelayanan BK disekolah tidak mungkin akan
tersusun, terselenggara dan tercapai hasil yang baik sesuai tujuan yang
diinginkan apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu.
Manajemen yang bermutu sendiri sangat ditentukan oleh kemampuan manajer
pendidikan di sekolah dalam merencanakan dan mengorganisasikan. Oleh karena itu
program pelayanan BK harus benar-benar direncanakan dengan tersistematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar